Thursday, October 29, 2009

Pertemuan Dengan Kelompok Mahasiswa











Hasil Beasiswa Sahabat Insan

Program pendidikan gratis yang dicanangkan oleh pemerintah juga telah dirasakan oleh anak-anak di Aceh. Anak- anak yang bersekolah di sekolah negeri tidak perlu lagi membayar uang sekolah tiap bulannya. Dengan adanya kenyataaan ini, mengapa Sahabat Insan tetap memberikan beasiswa kepada anak-anak Aceh yang tidak perlu lagi membayar uang sekolah? Membayar uang sekolah adalah salah satu bagian kebutuhan pendidikan, dan kebutuhan-kebutuhan lain yang masing harus ditanggung orang tua berkaitan dengan pendidikan juga masih banyak. Kebutuhan itu antara lain baju seragam, sepatu, tas, alat-alat tulis dan sarana transportasi. Dana beasiswa yang selama ini dikirim oleh Sahabat Insan telah digunakan untuk membeli peralatan sekolah dan bahkan ada yang menabung untuk membeli sepeda sebagai sarana transportasi ke sekolah.









Friday, October 23, 2009

Pengantar Beasiswa Keupula 2

Pada tanggal 14 Oktober 2009, PKR KWI mengadakan pertemuan dengan mahasiswa yang melanjutkan penerimaan beasiswa. Pertemuan diadakan di ruang sidang pascasarjana IAIN Ar-Raniry Darusallam, Banda Aceh.








Wednesday, October 21, 2009

Kampus Mahasiswa

Pada kunjungan ke Aceh bulan Agustus lalu, tim beasiswa mengajak Suryani, staff beasiswa Aceh, untuk mengunjungi kampus tempat mahasiswa menuntut ilmu. Ada 5 kampus yang kami kunjungi, dimana sebagian besar mahasiswa kuliah disana, yaitu Universitas Syiah Kuala, IAIN Ar-Raniry, Universitas Muhammadyah, Universitas Serambi Mekkah, serta Universitas Abul Yatama.








Persiapan Acara Temu Muka serta Proses Pengambilan Gambar

Pada tanggal 3 - 12 Agustus 2009, tim beasiswa mengunjungi Banda Aceh. Salah satu tujuan kunjungan tersebut adalah membuat CD tentang beasiswa SEFA. Oleh sebab itu, selama 10 hari, dilakukan proses pengambilan gambar dan wawancara terhadap beberapa mahasiswa penerima beasiswa.








Temu Muka Mahasiswa Dengan Donatur

Pada tanggal 6 Agustus 2009, diadakan temu muka antara penerima beasiswa dengan donatur. Dalam acara tersebut, dilaksanakan pula penyerahan beasiswa dua bulan terakhir kepada mahasiswa. Selain itu, juga diadakan diskusi untuk membahas kemungkinan untuk memperpanjang beasiswa ini sampai semua mahasiswa menyelesaikan kuliahnya dan menjadi sarjana.








Tuesday, October 6, 2009

PERJALANAN PULANG NY. AAN KE CIAMIS













PERJALANAN PULANG NY. AAN KE CIAMIS

Ny Aan adalah salah satu orang terbuang yang mengalami lumpuh setelah bekerja dua tahun delapan bulan di Serawak sebagai pembantu rumah tangga.  Ny. Aan adalah seorang ibu yang berusia 56 tahun dengan 6 orang anak yang sudah dewasa dan sudah menikah. Keinginan untuk menabung demi hari tua, itulah yang mendorong Ny. Aan pergi ke Malaysia.  Ny. Aan berangkat ke Malaysia bersama seorang tetangga yang sudah bekerja disana. Di Malaysia Ny. Aan mendapat majikan yang baik. Menurut keketerangan Ny. Aan setiap bulan majikannya tidak pernah memberi uang gaji kepadanya. Gajinya  selalu diberikan langsung ke Agency yang membawa Ny. Aan ke Malaysia untuk dikirimkan pada keluarganya yang berada di kampung.

Ny Aan mengalami kebinggungan ketika merasa sakit demam dan tiba-tiba kedua kakinya membesar serta  tidak dapat berjalan. Ny. Aan ingin berobat ke rumah sakit tapi  majikannya hanya memberikan obat dari toko. Karena dirasa penyakit Ny. Aan tidak kunjung membaik maka majikannya mengantarkan Ny. Aan yang dalam kondisi sakit ke perbatasan Malaysia tepatnya di Entikong. Ny Aan diminta pulang sendiri, sesampai di Etikong Ny. Aan minta tolong pada warga sekitar untuk memapahnya kedalam Bus. Malang baginya karena semua dokumen serta harta bendanya diambil orang yang menolongnya di Entikong. Oleh aparat setempat Ny. Aan diantarkan ke Dinas Sosial Propinsi Kalimantan Barat, disini Ny. Aan  menginap selama 7 hari sambil memulihkan kesehatannya. Karena lama kondisinya tidak membaik maka dalam  keadaan yang masih tidak dapat berjalan Ny. Aan diantarkan ke Pelabuahan Pontianak dan selanjutnya diberangkatkan ke pelabuhan Tanjung Periuk dengan kapal Nusantara.

Hari Sabtu tanggal 19 September 2009 malam Ny. Aan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.  Ny Aan oleh kesehatan pelabuhan langsung dirujuk ke RSUD Koja Jakarta Utara.  Ny. Aan dirawat selama enam hari, dan karena kesehatannya sudah agak membaik oleh pihak RSUD Koja Ny. Aan diperbolehkan pulang. Berhubung tidak ada keluarga yang menemani maka PKR KWI bekerjasama dengan Peduli Buruh Migran mengusahakan kepulangannya ke kampung halaman.

Sabtu 26 September Ny. Aan diantar pulang oleh Peduli Buruh Migran sampai dirumahnya di Kampung Tonggoh, Kelurahan Sadananya,  Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis. Sesampai dirumah Ny. Aan disambut suami, anak-anak dan familinya dengan isak tanggis. Mereka terharu sekaligus bersyukur karena Ny. Aan kini sudah pulang dalam keadaan yang sehat dan selamat. Selama bekerja di Malaysia Ny. Aan tidak pernah memberi kabar kepada keluarganya dikampung. Dari anak-anaknya kami tahu bahwa selama Ny. Aan bekerja di Malaysia, gaji yang tiap bulan dititipkan ke Agency tidak pernah sampai kepada keluarganya di kampung.